Banyak yang salah baca karena mereka menempatkan tekanan bukan pada BAGAIMANA membaca, melainkan pada APA yang dibaca, dan DI MANA suatu teks ditulis dan disajikan.
Sabtu, 26 September 2015
Jumat, 25 September 2015
Hari Valentine, Hari Eksploitasi Cowok
Bukan! Prof bukan ingin membahas tentang sejarah hari Valentine, makna hari tersebut, indahnya saat kencan dengan si dia, dandanan kencan Valentine kamu, atau apa yang harus kamu lakukan untuk merebut hati si dia. Yang ingin Prof soroti adalah ketidakadilan terhadap cowok sebagai akibat dari keinginan cewek untuk diberikan perlakuan spesial. Kalau kamu cowok yang sudah punya pacar atau sedang mengejar si dia, silakan rayakan hari Valentine sebagai hari kamu menjadi objek eksploitasi cewek. Sebenarnya posisi cowok sebagai objek eksploitasi seperti ini bukan hanya terjadi pada hari Valentine, tetapi hari Valentine jelas-jelas membuat cewek-cewek pada umumnya merasa lebih berhak untuk menuntut sesuatu dari cowok-cowoknya.
Kamis, 24 September 2015
Mbah Maridjan
Beberapa kali saya bertemu Mbah Maridjan. Jauh sebelum Mbah Maridjan diperlakukan khalayak sebagai ”selebriti” dan kemudian membuat yang bersangkutan cenderung agak menutup diri, saya diperkenalkan kepadanya oleh teman-teman seniman. Kami ngobrol gayeng di rumahnya yang sederhana di lereng Merapi. Perbincangan dalam bahasa Jawa.
Label:
Bre Redana,
Kompas,
Mbah Maridjan,
Media,
Tokoh
Rabu, 23 September 2015
Ihwal “Keakuan” (Egoisme)
Tahukah Anda kata yang paling banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari? Penelitian tentang hal ini pernah dilakukan, walaupun bukan di tanah air.
Selasa, 22 September 2015
Dari Riset Perang ke Riset Bina-Damai: Mengapresiasi Sumbangan Mohammed Abu-Nimer
Oleh Ihsan Ali-Fauzi, Samsu Rizal Panggabean
Tak mudah membayangkan Islam yang berperan aktif dalam proses bina-damai atau peace building. Perang internasional dan perang saudara yang melibatkan negeri-negeri Muslim, aksi-aksi teror yang mengatasnamakan Islam, dan doktrin-doktrin tertentu dalam ajaran Islam seperti jihad, al-wala’ wal bara’, dan takfir, cenderung menampilkan citra Islam yang kasar, ganas dan tak dapat hidup berdampingan dan saling menghormati dengan pihak lain. Kata sejumlah pengamat, perang saudara dan kekerasan kolektif menjadi lebih sulit ditangani kalau ada faktor Islamnya (Toft 2007).
Tak mudah membayangkan Islam yang berperan aktif dalam proses bina-damai atau peace building. Perang internasional dan perang saudara yang melibatkan negeri-negeri Muslim, aksi-aksi teror yang mengatasnamakan Islam, dan doktrin-doktrin tertentu dalam ajaran Islam seperti jihad, al-wala’ wal bara’, dan takfir, cenderung menampilkan citra Islam yang kasar, ganas dan tak dapat hidup berdampingan dan saling menghormati dengan pihak lain. Kata sejumlah pengamat, perang saudara dan kekerasan kolektif menjadi lebih sulit ditangani kalau ada faktor Islamnya (Toft 2007).
Senin, 21 September 2015
Asmara Nababan dalam Kenangan
Asmara Nababan meninggal dunia pada suatu hari yang seakan menjadi keinginannya sendiri: 28 Oktober 2010, Hari Sumpah Pemuda, setelah lebih dari setahun menderita kanker paru-paru.
Minggu, 20 September 2015
Percakapan Pengantin
Cerpen Benny Arnas (Koran Tempo, 31 Januari 2010)
PERCAKAPAN mereka adalah gayung bersambut sepasang hati yang marun merahnya. Percakapan yang mengetuk gendang telinga penduduk langit. Percakapan sederhana dari sebuah kampung yang tak tertitik dalam peta, tak tertilik oleh sesiapa, pun tak terbetik dalam kabar. Namun, bila para nabi dan istri mereka, para sahabat nabi dan istri mereka, para tabi’in dan istri mereka, juga para wali dan istri mereka kita lupakan, maka percakapan pengantin yang belum genap setengah hari itu adalah mantra paling mustajab dalam peradaban. Jadi, petiklah pelajaran berkasih yang menjuntai dari dahan keajaiban yang tumbuh dari pohon ketulusan yang mereka tanam.
PERCAKAPAN mereka adalah gayung bersambut sepasang hati yang marun merahnya. Percakapan yang mengetuk gendang telinga penduduk langit. Percakapan sederhana dari sebuah kampung yang tak tertitik dalam peta, tak tertilik oleh sesiapa, pun tak terbetik dalam kabar. Namun, bila para nabi dan istri mereka, para sahabat nabi dan istri mereka, para tabi’in dan istri mereka, juga para wali dan istri mereka kita lupakan, maka percakapan pengantin yang belum genap setengah hari itu adalah mantra paling mustajab dalam peradaban. Jadi, petiklah pelajaran berkasih yang menjuntai dari dahan keajaiban yang tumbuh dari pohon ketulusan yang mereka tanam.
Sabtu, 19 September 2015
Pahlawan Amatir
Saya perlu meneruskan keakraban saya dengan LALAT, karena binatang ini menempati posisi tinggi dalam budaya penghuni negeri ini. Ketinggian posisinya adalah kebebasannya menebarkan 'tahi' hampir di berbagai sudut tubuh –termasuk wajah– dan bahkan menjadi hiasan kecantikan bagi mereka yang menyediakan 'closet' di tempat yang tepat. Tahi lalat bahasa Inggrisnya beauty spot, pemanis wajah dara jelita - penebar pesona jejaka perkasa.
Jumat, 18 September 2015
Menjadikan Shalat sebagai Kebutuhan Kita
Rasulullah Saw kembali dari perjalanan Isra’ Miraj dengan petunjuk Ilahi yang tegas tentang kewajiban shalat. Kewajiban ini diketahui secara pasti oleh setiap muslim dari generasi ke generasi.
Kamis, 17 September 2015
Catatan Harian Seorang Ayah
Prof. Dr. Zaki Najib Mahmud, Guru Besar Universitas Kairo dan seorang intelektual Mesir kenamaan, dalam bukunya Qiyam min Al-Turats menceritakan bahwa ia menemukan - dalam suatu tumpukan buku yang pernah diserahkan kepadanya - sebuah "Catatan Harian" seorang ayah yang sedang mengalami krisis. Sang ayah mempunyai seorang anak yang bernama Ismail. Dia sungguh-sungguh mendambakan sukses anaknya, dan pada saat yang sama dia juga mengharapkan agar anaknya tetap memelihara etika, norma-norma agama, dan susila. Sukses mencapai kedudukan terpandang, menurut pengamatan sang ayah, seringkali melalui pengabaian norma-norma tersebut. Dari sinilah pangkal krisisnya.
Langganan:
Postingan (Atom)