Islam Progresif menggugat paradigma keberislaman kita untuk lebih peduli terhadap persoalan yang menindas kelas bawah. Jika diandaikan demikian, maka Islam Progresif adalah corak keberagamaan materialis. Keberagamaan yang memihak itu sah-sah saja, apalagi obyek keberpihakan ditujukan kepada rakyat yang tertindas. Melihat dengan cermat, kedatangan Islam di Jazirah Arabiyah memiliki misi yang bernafaskan progresivitas, sebagaimana rumusan teolog-teolog pembebas, di antaranya adalah Asghar Ali Engineer (1939-2013).