Orang pintar adalah, orang yang mengingat mati. Apa benar? Kalimat ini mungkin jadi semacam dagelan, jika yang mengungkap bukan seorang sekaliber Rasulullah. Ini juga bukan kalimat ghatik ghathuk, seperti bunyi iklan jamu. Lalu apa hubungannya mengingat kematian dengan kadar kepintaran? Mungkin orang-orang yang merasa cerdas, tak sempat terlintas di kepalanya tentang kematian, apalagi berpikir, mentafakuri kematian. Jika Firaun saja menyiapkan kematiannya belasan tahun dengan membangun piramida yang megah, kita sekarang malah tak menyiapkan apa-apa.