Beberapa teman mengeluhkan pertemanannya putus, bahkan hubungan antar-anggota keluarga merenggang karena tajamnya perdebatan dan silang pendapat di grup-grup WhatsApp, Telegram, Facebook, dan media sosial lainnya terkait isu-isu seputar Ahok dan Aleppo.
Banyak yang salah baca karena mereka menempatkan tekanan bukan pada BAGAIMANA membaca, melainkan pada APA yang dibaca, dan DI MANA suatu teks ditulis dan disajikan.
Rabu, 21 Desember 2016
Makar dan Senyum Presiden
Apa yang kami takutkan dilakukan Prabowo, dan jadi alasan kami memilih Jokowi, ternyata dilakukan Presiden Joko Widodo saat ini.
Cemburu pada Sebuah Demo
Rasanya baru kali ini aparat keamanan Indonesia menyiapkan sebuah demonstrasi dengan luar biasa. Disambut dengan hangat, meriah, dan bahkan dengan fasilitas yang serba mewah. Disiapkan tempat yang nyaman, posisi yang cocok buat ikhwan-akhwat, layanan kesehatan dan MCK cukup banyak, sigap menangani laporan masuk dan bahkan berfoto-foto “akrab” seusai rapat koordinasi persiapannya. Sungguh saya cemburu dibuatnya.
Kemungkinan Indonesia Bernasib Seperti Suriah (Bag. 2)
Keempat, Suriah juga bertetangga dengan Lebanon. Negeri kecil di pinggir Mediteranea ini juga selama puluhan tahun tenggelam dalam berbagai perang, kecil dan besar, domestik dan eksternal. Meski kecil dalam skala, negeri ini telah mengalami perang saudara yang nyaris memusnahkan negara bangsa tersebut. Tidak kurang dari seperempat warganya tewas, luka-luka atau mengungsi.
Kemungkinan Indonesia Bernasib Seperti Suriah (Bag. 1)
Hari-hari ini, di era lubernya informasi dan meriahnya media sosial, kita dapat melihat semua orang bisa serta-merta berpendapat dan selanjutnya ramai-ramai menganalisis hal sumir seperti dugaan, khayalan bahkan harapan—tiga objek yang tidak memiliki landasan objektif untuk dianalisis.
Tragedi Aleppo
Pekan-pekan ini masyarakat di beberapa negara, seperti Turki, Yordania, Kuwait hingga Inggris, turun ke jalan melakukan aksi atas nama solidaritas terhadap warga Aleppo. Aksi juga dilakukan pemerintah Qatar yang menggagalkan pesta perayaan hari nasional negerinya sebagai wujud solidaritas terhadap Aleppo.
Senin, 12 Desember 2016
Membedah Profil “Pengantin” Bom Bekasi
Ini pertama kalinya dalam sejarah penumpasan teroris di Indonesia, Tim Densus 88 menangkap seorang wanita yang bakal menjadi pelaku bom bunuh diri dengan sasaran Istana Kepresidenan. Dian Yulia Novi berusia 27 tahun adalah wanita pertama calon “pengantin” bom bunuh diri di Indonesia. Wanita asal Cirebon ini akan meledakkan bom jenis zat triacetone triperoxide (TATP), yang dijuluki para pakar teroris sebagai “Mother of Satan” atau ibunya setan, karena daya rusaknya yang sangat besar.
Sabtu, 10 Desember 2016
Di Bawah Apeknya Ketiak KDRT Islam-Kristen
Setelah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal 2016 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, dibubarkan paksa oleh ormas Islam, tagar #BandungIntoleran menjadi trending topic. Beberapa hari kemudian, giliran Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dipaksa Forum Ummat Islam (FUI) Yogyakarta menurunkan 5 baliho yang memasang mahasiswi berjilbab.
Jumat, 02 Desember 2016
Lelucon Politik di Rumah Rakyat
Entah kita harus tertawa terbahak-bahak atau menangis tersedu-sedu menyaksikan sajian episode melodramatik yang tak menarik di atas panggung politik negeri ini yang bernama DPR. Sang mantan ketua yang telah lama “hilang” kini muncul dan merebut kembali tahta yang dulu didekapnya erat-erat dari genggaman “perebut” yang sebenarnya berasal dari lingkungannya sendiri.
Jumat, 25 November 2016
Gus Mus dan Akhlak yang Hilang dari Kita
Apa yang hilang dari kita? Kita, umat Islam di Indonesia saat ini. Bagi Quraish Shihab adalah “akhlak”. Yang Hilang dari Kita: Akhlak, judul karya terbaru Quraish Shihab.
Langganan:
Postingan (Atom)