Berbicara tentang kepahlawanan, biasanya mengundang pembicaraan tentang jihad. Karena tiada kepahlawanan tanpa jihad.
Banyak yang salah baca karena mereka menempatkan tekanan bukan pada BAGAIMANA membaca, melainkan pada APA yang dibaca, dan DI MANA suatu teks ditulis dan disajikan.
Senin, 10 Agustus 2015
Minggu, 09 Agustus 2015
Majelis Permusyawaran Rakyat
Kalau kita ingin menemukan kata kunci dari nama Majelis Permusyawaratan Rakyat dan faktor apa yang menentukan keberhasilannya, maka tidak syak lagi bahwa kata tersebut adalah "musyawarah".
Sabtu, 08 Agustus 2015
Layang-Layang dan Sebuah Dosa
Sebuah film yang memandang positif bukan hanya Islam, tapi juga negeri koyak Afganistan. Di Afganistan sendiri, film ini dilarang.
Jumat, 07 Agustus 2015
Ilmuwan, Politisi dan Mitos Harut
Dua kali malaikat pernah "memprotes" Tuhan. Pertama, ketika Allah menyampaikan maksudnya menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Malaikat merasa dirinya lebih wajar daripada manusia, tetapi pilihan Tuhan dibuktikan kebenarannya melalui ujian lisan. Ternyata malaikat gagal dan manusia lulus, bahkan berhasil mengajar malaikat (QS 2: 30).
Kamis, 06 Agustus 2015
Ihwal Sogok-Menyogok
Agama melarang sogok-menyogok, bahkan mengutuk bukan saja pelaku yang menerima, tetapi juga pemberi dan perantaranya. Banyak sekali teks keagamaan yang menjelaskan tentang masalah ini. Namun apakah yang dimaksud dengan sogok?
Rabu, 05 Agustus 2015
Ihwal Acara-Acara Televisi Kita
Suatu ketika terjadi perbincangan menyangkut suguhan acara-acara di televisi. "Kami tertegun di hadapan sebuah lukisan yang menggambarkan seorang wanita dengan make up yang sangat menyolok. Sungguh tidak serasi dan tidak menimbulkan decak kagum sedikit pun," kata salah seorang membuka perbincangan.
Selasa, 04 Agustus 2015
Bermain Itu Belajar
Tidak ada perbedaan pendapat menyangkut kewajiban belajar bagi setiap anak. Tetapi, bagaimanakah dengan bermain? Bukankah bermain merupakan salah satu kebutuhan pokok mereka?
Senin, 03 Agustus 2015
Memahami Pelbagai “Kebetulan” dalam Kehidupan
Suatu peristiwa yang tidak sejalan dengan kebiasaan atau terjadi secara tidak terduga biasa dinamai “kebetulan”. Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan mengantarkan kita untuk menamainya demikian, karena itu tidak ada “kebetulan” di sisi Allah SWT. Bukankah Dia Maha Mengetahui, Maha Berkuasa serta Pengendali dan Pengatur alam ini? Sebagian dari “kebetulan-kebetulan” itu tidak dapat ditafsirkan dengan teori kausalitas (sebab dan akibat). Sekali lagi, sebagian.
Minggu, 02 Agustus 2015
Tidak Menjadi Indonesia
Setiap kali menjelang 17 Agustus, saya mendapati iklan peringatan kemerdekaan yang selalu sama. Anak-anak bermain layang-layang di pematang sawah, gadis-gadis dengan kemben dan sarung mencuci pakaian di sungai, serta petani dan nelayan dengan senyum semringah bekerja secara ikhlas. Lalu semuanya ditutup dengan kalimat mengenai semangat nasionalisme pada hari kemerdekaan. Saya tidak percaya semua anak di Indonesia riang gembira seperti yang saya lihat pada iklan itu. Ada banyak anak yang tidak bisa sekolah, terpaksa bekerja, menjadi korban pelecehan seksual, dan ada yang menjadi korban perdagangan anak. Kalau saja saya boleh memilih, barangkali saya akan menolak dilahirkan dan menjadi warga negara Indonesia. Tapi memang saya tidak bisa memilih untuk bisa dilahirkan di mana dan oleh siapa. Saya lahir dan besar di Banda Aceh. Saya cukup beruntung tinggal di ibu kota provinsi, yang pada masa konflik "hanya" mendengar suara ledakan bom dan kontak senjata dari belakang jendela kamar. Pada masa itu, di beberapa daerah banyak anak yang mengalami nasib lebih buruk daripada sekadar mendengar suara ledakan atau senapan.
Sabtu, 01 Agustus 2015
“Islam Hollywood” Pasca-9/11: Dari The Kingdom Hingga Kite Runner
Sesudah menara kembar itu hancur, gambaran Islam di Hollywood berada dalam bayang-bayang (perang anti) terorisme. Masih banyak prasangka, tapi ada upaya dialog.
Langganan:
Postingan (Atom)